Enter your keyword

Seminar & Kursus Air Asam Tambang ke-6 dan Pengelolaan Air Tambang di Indonesia

Seminar & Kursus Air Asam Tambang ke-6 dan Pengelolaan Air Tambang di Indonesia

Air asam tambang (AAT) merupakan salah satu dampak penting dari kegiatan pertambangan yang harus dikelola dengan baik dan terencana sehingga pengaruhnya terhadap lingkungan dapat dicegah atau diminimalkan. Fenomena AAT telah ditemukan di berbagai kegiatan pertambangan di Indonesia. tidak saja di pertambangan bijih yang berasosiasi dengan mineral sulfida tetapi juga di pertambangan batubara. Tingkat penanganan AAT di berbagai tambang tersebut sangat beragam. Kajian dan penyelidikan yang cukup komprehensif sebagai dasar sistem pengelolaan AAT telah dilakukan di beberapa tambang besar, sementara di lain pihak, banyak juga tambang yang merasa cukup untuk bertindak reaktif dengan cara penambahan kapur bila ditemukan timbulnya AAT pada wilayah kerjanya. Bahkan tambang-tambang kecil umumnya tidak peduli apakah AAT akan terjadi akibat kegiatan pertambangan yang dilakukannya. Oleh karena itu pemahaman mengenai fenomena AAT serta kemampuan pengelolaannya sangat diperlukan bagi individu yang terkait dengan pengelolaan AAT.

 

Seminar AAT di Indonesia sejak pertama kali diselenggarakan pada 1996 sampai dengan Seminar ke-5 yang diselenggarakan pada tahun 2014. telah banyak membahas berbagai pengalaman pengelolaan AAT di tambang-tambang Indonesia dan dinilai telah cukup banyak perkembangan yang terjadi dalam pengelolaan AAT di Indonesia. Hal inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya Seminar Air Asam Tambang Ke-6 dan Pengelolaan Air Tambang di Indonesia.

 

Sama seperti kegiatan seminar AAT pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini seminar AAT juga akan mengikutsertakan isu penting yang erat kaitannya dengan air asam pada tambang, yaitu pengelolaan air tambang. Pengelolaan air tambang, walaupun tidak selalu berkaitan dengan air asam tambang, merupakan salah satu isu lingkungan yang harus dikelola dengan baik selama kegiatan pertambangan berlangsung maupun saat pascatambang. Selama kegiatan pertambangan berlangsung, perusahaan tambang akan melakukan penyaliran tambang agar air hujan langsung dan air limpasan tidak menggenangi front penambangan. Oalam implementasinya, penyaliran ini harus dirancang sedemikian rupa agar dapat berfungsi efektif serta efisien dari segi biaya. Sehingga pada praktiknya. pengelolaan air tambang merupakan hal yang kompleks dan pengetahuan yang baik amat dibutuhkan agar tujuan tersebut dapat terpenuhi. Selain itu, pada tahap pascatambang, perencanaan pengelolaan air tambang pada daerah mined out dan daerah yang ditinggal wajib dipertimbangkan dengan matang. Daerah ini termasuk area reklamasi dan rehabilitasi berupa kolam bekas tambang, daerah timbunan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, selain seminar AAT yang akan diadakan pada hari pertama, seminar akan dilanjutkan di hari kedua dengan tema pengelolaan air tambang, sehingga didapatkan sinergi dari pengetahunan yang baik dalam melakukan pengelolaan air di tambang, terutama air asam tambang. Terna dari kegiatan ini adalah “Integrasi Pengelolaan Air Asam Tambang dan Sistem Penyaliran Tambang Untuk Pertambangan yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan”

 

X