Enter your keyword

International Student Energy Summit 2015

International Student Energy Summit 2015

[:en]JAKARTA, Mei 2015– Hanya dalam hitungan hari, International Student Energy Summit (ISES) 2015 akan segera digelar di Bali dengan Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tuan rumah penyelenggara. Even ini akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center pada tanggal 10 – 13 Juni 2015. Tema ISES tahun ini adalah “Connecting the Unconnected” yang akan membicarakan kesenjangan dalam pemanfaatan serta pengembangan energi di negara maju dan negara berkembang serta upaya untuk mengurangi jarak kesenjangan tersebut. Selain isu-isu ketahanan energi dunia, konferensi, yang akan dihadiri lebih dari 800 pemuda dari hampir 100 negara ini, akan membicarakan isu-isu lingkungan hidup. Seperti penyelenggaraan ISES sebelumnya di negara lain, Panitia mengharapkan ISES 2015 dapat dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia.

Konferensi ini akan menggelar berbagai aktivitas, termasuk konferensi, lokakarya, kompetisi karya ilmiah, kunjungan lapangan serta kegiatan sosial. ISES merupakan konferensi internasional dwitahunan yang diinisiasi oleh Student Energy, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengawali pergerakan pemuda khususnya di bidang energi dan lingkungan hidup. Sebelumnya ISES sudah diselenggarakan tiga kali dengan tema yang berbeda di Calgary dan Vancouver, Kanada pada 2009 dan 2011 serta Trondheim, Norwegia pada 2013.

ISES 2015 akan menghadirkan Direktur Umum dan Chief Executive Officer dari OPEC Fund International Development (OFID), Suleiman Jasir Al-Herbish dan sejumlah ahli di bidang energi, lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan sebagai pembicara, diantaranya Sri Mulyani (Managing Director World Bank), Noleen Heyzer (Under-Secretary-General of the United Nations and Special Adviser of the United Nations Secretary-General), Christopher Zegras (Associate Professor MIT Urban Planning), dan Heherson T. Alvarez (Commissioner of the Climate Change Commission, Philippines). Termasuk dalam daftar undangan adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ratu Yordania dan aktivis global Queen Rania Al-Abdullah, dan Mantan Perdana Menteri Norwegia Gro Harlem Brundtland.

Dalam penyelenggaraan ISES 2015, tim mahasiswa ITB didampingi oleh Technical Advisory Board, yang terdiri dari para dosen ahli di bidang energi dan lingkungan hidup, serta High Level Advisory Board, yang terdiri dari panel pemimpin-pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang energi serta para tokoh dan pakar di bidang energi dan lingkungan hidup nasional.

Terpilihnya Indonesia dan ITB menjadi tuan rumah diperoleh setelah berhasil menyisihkan kandidat kuat dari universitas-universitas ternama dunia yang berasal dari 15 negara melalui proses seleksi yang panjang dan kompetitif, di antaranya universitas bergengsi Carnegie Mellon University Amerika Serikat, Delft University of Technology Belanda, serta perguruan tinggi lainnya dari Kanada, Arab Saudi, serta Rumania.

“Kami sangat senang dengan keberhasilan Indonesia dan ITB sebagai tuan rumah dalam ISES 2015. Melalui konferensi ini, kami berharap dapat memperkenalkan potensi energi Indonesia kepada seluruh dunia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah, sumber energi matahari yang tersebar merata di seluruh wilayahnya, batu bara, dan bio fuel yang diperoleh dari tanaman yang tumbuh subur di Indonesia,” kata Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D. guru besar ITB, yang juga duduk sebagai salah satu anggota High Level Advisory Board ISES 2015. “Namun, potensi ini tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan terbatasnya infrastruktur yang dimiliki bangsa ini. Diperlukan sebuah teknologi yang memadai serta cara untuk memanfaatkannya dengan bijak sehingga mampu memberikan manfaat bagi banyak orang secara berkelanjutan dan terus-menerus. Dengan adanya ISES 2015, para pemuda diharapkan dapat berkolaborasi untuk memanfaatkan potensi energi secara optimal,” tambahnya.

Sebelum puncak acara ISES 2015 dilaksanakan di Bali, Student Energy juga menggelar konferensi regional di 5 benua dalam waktu bersamaan. Skotlandia, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Meksiko adalah beberapa negara yang dipilih oleh Student Energy untuk menyelenggarakan konferensi regional tersebut. Selain itu, ISES 2015 juga telah menyelenggarakan pra-even seperti kompetisi nasional business plan berbasis eco-concepts dan kompetisi foto internasional dengan tema “conserve the energy, preserve the earth”.

ISES telah mendapat pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui dukungan langsung dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, pada Konferensi ISES 2013, yang digelar di Trondheim, Norwegia. Sejumlah tokoh-tokoh dunia di bidang energi dan lingkungan hidup telah menjadi pembicara dalam ISES, yakni Vicente Fox (mantan Presiden Mexico), Dr. Rajendra Pachauri (Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian) dan Connie Hedegaard (Europe Union Climate Commissioner).

Tentang Student Energy

Student Energy dibentuk melalui inisiatif mahasiswa yang kemudian berubah menjadi gerakan global. Diawali oleh sekelompok mahasiswa di University of Calgary, Kanada, yang ingin mendatangkan para ahli dari seluruh dunia untuk memberikan pengetahuan serta pembelajaran kepada para calon pemimpin masa depan dalam International Student Energy Summit (ISES) yang pertama diselenggarakan di Calgary, Kanada pada 2009. Acara ini sukses menginspirasi pemikiran para pemuda dari 30 negara dan memberikan pandangan baru mengenai pemanfaatan energi berbasis lingkungan hidup. Proses persiapan dan penyelenggaraan ISES sendiri dilakukan oleh mahasiswa, hal ini sesuai dengan visi Student Energy untuk menjadikan calon pemimpin global mampu mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan.

Sumber berita & foto ; Panitia ISES 2015[:id]JAKARTA, Mei 2015– Hanya dalam hitungan hari, International Student Energy Summit (ISES) 2015 akan segera digelar di Bali dengan Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tuan rumah penyelenggara. Even ini akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center pada tanggal 10 – 13 Juni 2015. Tema ISES tahun ini adalah “Connecting the Unconnected” yang akan membicarakan kesenjangan dalam pemanfaatan serta pengembangan energi di negara maju dan negara berkembang serta upaya untuk mengurangi jarak kesenjangan tersebut. Selain isu-isu ketahanan energi dunia, konferensi, yang akan dihadiri lebih dari 800 pemuda dari hampir 100 negara ini, akan membicarakan isu-isu lingkungan hidup. Seperti penyelenggaraan ISES sebelumnya di negara lain, Panitia mengharapkan ISES 2015 dapat dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia.

Konferensi ini akan menggelar berbagai aktivitas, termasuk konferensi, lokakarya, kompetisi karya ilmiah, kunjungan lapangan serta kegiatan sosial. ISES merupakan konferensi internasional dwitahunan yang diinisiasi oleh Student Energy, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengawali pergerakan pemuda khususnya di bidang energi dan lingkungan hidup. Sebelumnya ISES sudah diselenggarakan tiga kali dengan tema yang berbeda di Calgary dan Vancouver, Kanada pada 2009 dan 2011 serta Trondheim, Norwegia pada 2013.

ISES 2015 akan menghadirkan Direktur Umum dan Chief Executive Officer dari OPEC Fund International Development (OFID), Suleiman Jasir Al-Herbish dan sejumlah ahli di bidang energi, lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan sebagai pembicara, diantaranya Sri Mulyani (Managing Director World Bank), Noleen Heyzer (Under-Secretary-General of the United Nations and Special Adviser of the United Nations Secretary-General), Christopher Zegras (Associate Professor MIT Urban Planning), dan Heherson T. Alvarez (Commissioner of the Climate Change Commission, Philippines). Termasuk dalam daftar undangan adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ratu Yordania dan aktivis global Queen Rania Al-Abdullah, dan Mantan Perdana Menteri Norwegia Gro Harlem Brundtland.

Dalam penyelenggaraan ISES 2015, tim mahasiswa ITB didampingi oleh Technical Advisory Board, yang terdiri dari para dosen ahli di bidang energi dan lingkungan hidup, serta High Level Advisory Board, yang terdiri dari panel pemimpin-pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang energi serta para tokoh dan pakar di bidang energi dan lingkungan hidup nasional.

Terpilihnya Indonesia dan ITB menjadi tuan rumah diperoleh setelah berhasil menyisihkan kandidat kuat dari universitas-universitas ternama dunia yang berasal dari 15 negara melalui proses seleksi yang panjang dan kompetitif, di antaranya universitas bergengsi Carnegie Mellon University Amerika Serikat, Delft University of Technology Belanda, serta perguruan tinggi lainnya dari Kanada, Arab Saudi, serta Rumania.

“Kami sangat senang dengan keberhasilan Indonesia dan ITB sebagai tuan rumah dalam ISES 2015. Melalui konferensi ini, kami berharap dapat memperkenalkan potensi energi Indonesia kepada seluruh dunia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah, sumber energi matahari yang tersebar merata di seluruh wilayahnya, batu bara, dan bio fuel yang diperoleh dari tanaman yang tumbuh subur di Indonesia,” kata Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D. guru besar ITB, yang juga duduk sebagai salah satu anggota High Level Advisory Board ISES 2015. “Namun, potensi ini tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan terbatasnya infrastruktur yang dimiliki bangsa ini. Diperlukan sebuah teknologi yang memadai serta cara untuk memanfaatkannya dengan bijak sehingga mampu memberikan manfaat bagi banyak orang secara berkelanjutan dan terus-menerus. Dengan adanya ISES 2015, para pemuda diharapkan dapat berkolaborasi untuk memanfaatkan potensi energi secara optimal,” tambahnya.

Sebelum puncak acara ISES 2015 dilaksanakan di Bali, Student Energy juga menggelar konferensi regional di 5 benua dalam waktu bersamaan. Skotlandia, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Meksiko adalah beberapa negara yang dipilih oleh Student Energy untuk menyelenggarakan konferensi regional tersebut. Selain itu, ISES 2015 juga telah menyelenggarakan pra-even seperti kompetisi nasional business plan berbasis eco-concepts dan kompetisi foto internasional dengan tema “conserve the energy, preserve the earth”.

ISES telah mendapat pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui dukungan langsung dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, pada Konferensi ISES 2013, yang digelar di Trondheim, Norwegia. Sejumlah tokoh-tokoh dunia di bidang energi dan lingkungan hidup telah menjadi pembicara dalam ISES, yakni Vicente Fox (mantan Presiden Mexico), Dr. Rajendra Pachauri (Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian) dan Connie Hedegaard (Europe Union Climate Commissioner).

Tentang Student Energy

Student Energy dibentuk melalui inisiatif mahasiswa yang kemudian berubah menjadi gerakan global. Diawali oleh sekelompok mahasiswa di University of Calgary, Kanada, yang ingin mendatangkan para ahli dari seluruh dunia untuk memberikan pengetahuan serta pembelajaran kepada para calon pemimpin masa depan dalam International Student Energy Summit (ISES) yang pertama diselenggarakan di Calgary, Kanada pada 2009. Acara ini sukses menginspirasi pemikiran para pemuda dari 30 negara dan memberikan pandangan baru mengenai pemanfaatan energi berbasis lingkungan hidup. Proses persiapan dan penyelenggaraan ISES sendiri dilakukan oleh mahasiswa, hal ini sesuai dengan visi Student Energy untuk menjadikan calon pemimpin global mampu mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan.

Sumber berita & foto ; Panitia ISES 2015[:]

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X